Kamis, Maret 28, 2024

4 Hari Aparat Baku Tembak KKB Papua di Nduga hingga 300 Warga Mengungsi

NDUGA, Kasuarinewews.id – Tim Satgas Damai Cartenz terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Yotam Bugiangge di Kampung Nogolait, Nduga, Papua Pegunungan, selama 4 hari berturut-turut. Kontak tembak tersebut membuat 300 warga setempat mengungsi dan tujuh anggota KKB ditangkap.
Kapolres Nduga AKBP Alexander Penelewen yang juga tergabung ke dalam tim Satgas Damai Cartenz mengatakan kontak tembak mulai terjadi pada Jumat (26/5) siang. Mobil aparat saat itu tiba-tiba ditembaki oleh KKB Yotam.

“Hari Jumat itu kita di Sanggong, kita yang ditembak duluan, mobil kita ditembak. Itu rombongan kita lakukan pengejaran dia lari ke Sungai Dibini,” kata Alexander, Rabu (31/5/2023) seperti dilandir dari detik.com.

Setelah sempat kabur, KKB Yotam Bugiangge kembali terdeteksi merapat ke Kampung Nogolait pada dua hari berikutnya yakni masing-masing pada Sabtu dan Minggu. Kontak tembak pun kembali terjadi.

Memasuki hari keempat, Senin (29/5), kontak tembak kembali pecah sejak pagi hari hingga petang. Petugas saat itu mengamankan dua anggota KKB masing-masing berinisial M dan I. “Hari Senin pagi terjadi kontak lagi, mungkin (KKB) mau cari makan kita langsung lakukan penangkapan. Kita berhasil menangkap 2 orang,” sambung Alexander.

Setelah menangkap dan menginterogasi anggota KKB M dan I, petugas melakukan pengembangan. Selanjutnya 5 anggota KKB lainnya kembali ditangkap pada Selasa (30/5).
“Dari hasil pengembangan 2 orang di hari Senin itu, kemarin di hari Selasa kita tangkap 5 orang lagi,” katanya.

Diketahui, KKB Yotam Bugiangge merupakan kelompok kriminal bersenjata yang melakukan aksi pembantaian 11 warga di Kampung Nogolait, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 16 Juli 2022 . Kini 7 orang anggotanya yang ditangkap tersebut sedang diinterogasi. “Ini semua masih didalami (perannya di kasus pembantaian 11 warga),” ujarnya

300 Warga Mengungsi

Sekitar 300 warga Kampung Nogolait langsung mengungsi pascakontak tembak yang berlangsung 4 hari berturut-turut tersebut. 136 di antaranya mengungsi di lokasi yang sudah disiapkan, sedangkan sisanya mengungsi di rumah keluarga masing-masing.

“Sekarang digunakan tempat pengungsian itu di SD. Yang ada di pengungsian itu ada 156 orang tapi menurut data yang kami tanyakan itu ada sekitar 300 orang lebih,” ujar Alexander Penelewen.

Alexander mengatakan warga mulai mengungsi pada Senin (29/5). Menurut dia, masyarakat setempat memang kerap langsung mengamankan diri jika terjadi kontak tembak. “Mereka di sini khususnya masyarakat Nduga ini sudah pengalaman mereka apabila terjadi kontak tembak, mereka sudah otomatis itu pasti langsung menyelamatkan diri,” kata Alexander. (hmw/ata/KN5)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

5 × four =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir