Belajar Integritas dari Almahrumah Ibu Julieta Diaz Ximenes, Tetap Sederhana Walau Jadi Istri Pejabat

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Beberapa kursi berjejer rapi mengelilingi jenazah almahrumah Ibu Julieta Diaz Ximenes, istri alm. Brigjen TNI Marinir (Purn)  Abraham O. Atururi, mantan gubernur Papua Barat periode 2003-2017 (Carateker 2003-2005, Gubernur definitif 2006-2011, 2012-2017). Kursi-kursi itu  dipakai oleh keluarga Ibu Julieta dan  sisanya dipakai untuk tamu undangan yang datang mengikuti ibadah penghiburan pada Senin (22/11/2021) pukul 19.00 Wit di rumah duka Taman Ria, Rendani. Nampak anak-anak almahrumah Ibu Julieta dan alm. Bram Atururi, menantu dan kolega terdekat mengikuti misa arwah yang dipimpin Pastor Paroki Imanuel Sanggeng, RP. Lambert Pati, OSA.

Pastror Lambert Pati mengatakan bahwa ia mengenal Ibu Julieta saat bertugas di daerah Ayawasi, Maybrat. Saat itu, Lambert Pati adalah pastor paroki Ayawasi sementara Ibu Julieta saat itu mendamping suaminya Abraham O. Atururi melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut.

“Saat itu, Gubernur Papua Barat melakukan kunjungan kerja ke daerah Ayawasi dan saya sebagai tokoh agama diundang untuk hadir. Kalo pa Bram saya sudah kenal. Tapi cari-cari ibu gubernur yang mana karena memang belum kenal apalagi bertemu. Saat lagi cari-cari beliau, saya tidak tahu ibu Julieta berdiri di depan saya. Saat cari-cari, ibu Julieta mengatakan, pastor cari saya kah. Kesan pertama yang muncul adalah Ibu Julieta tidak tampak sebagai istri seorang pejabat. Sosoknya sangat sederhana dan tidak mau menonjolkan diri,” ujar Pastor Lambert menambahkan sejak pertemuan itu, komunikasi mereka masih sering terjalin.

Kata Pastor Lambert, sejak dirinya  bertugas di Manokwari tepatnya di Paroi Imanuel Sanggeng, Manokwari dia makin mengagumi sosok alm. Ibu Julieta Ximenes sebagai pribadi yang sangat sederhana dan tidak suka menonjolkan diri.

“Setelah tugas di Manokwari, saya menangkap kesan kuat yaitu bahwa ibu Julieta adalah sosok yang sangat sederhana. Berpegang teguh pada prinsip, kokoh namun lembut dan lentur dalam bersikap. Dia seorang istri yang mampu menopang suami dan seorang ibu yang memberi contoh bagi anak-anaknya bukan dengan kata-kata tetapi lewat teladan hidup. Darinya kita bisa belajar soal integritas diri, soal kesederhanaan,” kenang Pastor Lambert.

Hal yang sama juga diungkapkan Felix, salah seorang umat Katolik Paroki Imanuel Sanggeng  yang bangga akan kesederhanaan hidup ibu  Julieta. “Rumah beliau kan di depan STIH Manokwari Sanggeng. Kalo ke gereja, Ibu selalu jalan kaki dan duduk paling belakang. Tidak pernah mau diistimewakan. Beliau seperti umat biasa lainnya, sangat sederhana dan tidak mau menonjolkan diri. Tidak hanya ke gereja, kadang beliau juga ke pasar jalan kaki dengan membawah keranjang belanjaan. Sosok yang sangat sederhana padahal kalo mau pikir beliau adalah istri pejabat,” ungkapnya.

Salah seorang mantan pejabat Provinsi Papua Barat yang enggan disebutkan namanya juga punya kesan yang sama. “Ibu Julieta, sosok yang amat sederhana dan merakyat. Jika dilihat, beliau pernah menjadi istri bupati, istri wakil gubernur, isteri gubernur tetapi tidak pernah silau dengan jabatan suaminya. Beliau tetap tampil apa adanya dan tidak pernah mau menonjolkan diri. Beliau selalu berada di balik layak mendukung tugas suaminya. Saya lihat, sikap itulah yang diwariskan kepada kelima anaknya yang juga selalu tampil sederhana dan tidak mau menonjolkan diri. Ibu Julitea telah menujukan apa aritnya integriats diri yang sebernaya dan tahu menepatkan diri,” tandasnya. Selamat Jalan Ibu Julieta Diaz Ximenes. (Omar)