Minggu, Desember 10, 2023

Maniagasi Sebut Rumah Kaki Seribu Punya Nilai Eksotik Tinggi

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Ketua RT. 01 Kelurahan Padarni,  Manokwari Barat Yance Maniagasi  mengaku kagum dengan pesona rumah kaki seribu, rumah adat suku Arfak dan menyebutnya sebagai sebuah hasil peradaban yang sangat eksotik. “Jika orang melihat rumah kaki seribu secara sepintas pasti biasa-biasa saja, tetapi jika mulai masuk ke dalam dan melihatnya secara detail hingga mendalami aneka simbol rumah kaki seribu maka sangat eksotik karena mewarisi peradaban suku Arfak ribuan tahun lalu. Karena nilai itu, tepat sekali jika rumah kaki seribu yang dibuat dalam bentuk minatur menjadi aksesoris utama bagi turis atau pejabat pemerintah yang berkunjung ke Manokwari,” ungkap Maniagasi saat menerima hasil lomba Kandang Natal yang disponsori Dinas PUPR Papua Barat beberapa hari lalu. Dalam  lomba itu, RT. 01 terpilih sebagai pemenang favorit I.

Maniagasi mengatakan, karena nilai tersebut, dalam lomba pohon natal, pihaknya juga menambahkan ornamen rumah kaki seribu sebagai kearifkan lokal yang dipaduhkan dengan yang universal. “Pohon natal itu universal tetapi rumah kaki seribu itu hanya ada di Papua Barat. Perpaduan itu menggambarkan bahwa Yesus yang kelahiranNya akan dirayakan pada tanggal 25 Desember, datang untuk menyelamatkan semua umat manusia tanpa membedakan suku, bangsa dan golongan termasuk kita yang ada di Papua,” ujar Maniagasi.

READ  Perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Imanuel Sanggeng, Manokwari Berlangsung Khidmat

Lanjut dia, rumah kaki seribu dalam tampilan miniaturnya sungguh amat esekotik karena dikerjakan tangan-tangan terampil dengan penuh keuletan dengan bahan kayu yang diplih secara khusus yaitu sejenis kayu keras yang hanya tumbuh di atas batu-batu karang. “Saya kira perlombaan pohon natal dan rumah kaki seribu merupakan salah satu upaya untuk terus melestarikan budaya dan kearifan lokal. Kita berharap pembuatan rumah kaki seribu tidak saja dilakukan saat menjeleng Natal atau HUT PI tetapi pada momen lainnya. Selain itu pembuatan rumah kaki seribu dalam bentuk miniatur sebagai aksesoris dan cindramata bagi para pelancong merupakan salah satu upaya untuk terus mempertahankan kebudayaan lokal dari generasi ke generasi,” ungkapnya.(AN)

READ  HUT PI Ke-167: Diharapkan Spirit Perintah Bukit Zaitun dan Doa Sulung Ottouw-Geissler Tidak Hilang Akibat Modernisasi

 

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir

error: Content is protected !!