Rabu, November 29, 2023

Musyawarah Adat, Instrumen Untuk Meresposisi Peran Suku Mpur di Kabupaten Tambrauw

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Suku Mpur yang merupakan salah satu dari 5 suku di Kabupaten Tambrauw akan menggelar Musyawarah Adat (Musdat) pada April 2022 mendatang. “Sebenarnya Musdat digelar tahun 2021 ini tetapi karena pandemi Covid-19 akhirnya diundur ke tahun 2022. Tujuannya agar persiapan lebih matang dan sosialisasi ke masyarakat lebih masif lagi,” ungkap Melianus Ajoi, Ketua Steering Committe Musdat Suku Mpur, Rabu (10/11).

Kata Melianus, Musdat digelar dengan tujuan utama untuk meresposisi peran suku Mpur dalam seluruh dinamika pembangunan di Kabupaten Tambrauw. “Musdat instrumen untuk melakukan evaluasi terkait  peran dan keterlibatan masyarakat Suku Mpur dalam gerak pembangunan di Kabupaten Tambrauw kemarin, hari ini dan di masa depan. Dalam Musdat itu, kita akan memetakan potensi, peluang, tantangan, kelemahan dan kekuatan masyarakat adat dalam melihat masalah serta mencari solasinya,” ungkap Melianus  menambahkan  Musdat juga bertujuan  merumuskan langkah strategis dan jitu secara bersama untuk menggapai masa depan bersama yang harmonis dan sejahtera.

Musdat Suku Mpur juga kata Melianus, untuk memilih Kepala Suku Besar Mpur yang baru, karena kepala suku yang lama telah meninggal beberapa waktu lalu.

READ  DAP Doberai Berikan Rekomendasi bagi Abner Yekwam Persiapkan Musdat DAS Abun, Tambrauw

“Musdat itu juga merupakan momentum membangun silaturahmi dengan mengumpulkan rumpun-rumpun marga dari seluruh marga Mpur. Di samping itu, musyawarah ini juga untuk membahas pelestarian budaya. Kita akan bahas juga soal batas tanah, bahasa, potensi seni budaya, tari-tarian, lagu-lagu, kesenian, dan masih banyak lagi yang harus kita lestarikan,” ungkap Melianus.

Sementara itu, Ketua Panitia Musyawarah Adat, Niko Anari mengatakan bahwa pihaknya akan terus bergerak mempersiapkan Musdat dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat suku Mpur  baik di Manokawri dan Sorong termasuk di kampung-kampung mulai dari Amberbaken Raya  hingga Kebar Raya.

READ  Sibuk Jadi ‘Ajudan’ Pj Bupati, DPRD Tambrauw Minta Kepala Bappeda Fokus Laksanakan Tugasnya

Di sisi lain, salah satu tokoh masyarakat  Suku Mpur di Manokwari, Yahya Karel Asrow, S.STP mengatakan bahwa Musdat suku Mpur sangat strategis karena akan membicarakan masa depan suku Mpur di Kabupaten Tambrauw. “Suku Mpur adalah satu dari 5 suku pemilik ulayat sah di Kabupaten Tambrauw tetapi selama kabupaten Tambrauw berdiri, peran masyarakat suku Mpur seakan terpinggirkan. Kita tidak tahu kira-kira siapa yang salah. Kepala suku, masyarakat, tokoh intelektual, LMA, pemerintah atau siapa. Maka Musdat nati adalah kesempatan untuk melakukan evaluasi, koreksi sekaligus merumuskan strategi ke depan agar masyarakat suku Mpur dapat berperan lebih aktif dalam setiap dinamika pembangunan di Kabupaten Tambrauw,” tandasnya. (AN)

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir

error: Content is protected !!