FEF, Kasuarinews.id – Tokoh pemekaran Kabupaten Tambrauw, Yohanes Reyaan Kinho meminta kepada pemerintah dan seluruh masyarakat agar seluruh proses pembangunan di kampung, termasuk distrik dan ibukota kabupaten harus berwawasan lingkungan.

Hal itu, kata dia, untuk mendukung konsep pembangunan Kabupaten Tambrauw yang telah digagas bupati Gabriel Asem dengan menjadikan Tambrauw sebagai kabupaten konservasi. “Seluruh warga masyarakat Tambrauw harus mendukung langkah Bupati Gabriel Asem, SE M.Si yang mengkonservasikan hutan Tambrauw sebagai langkah mendukung pembagunan kabupaten berwawasan lingkungan demi lingkungan yang sehat untuk masa depan anak cucu dengan merancang pembangunan mulai dari kampung yang berwawasan lingkungan,” ujar Yan Sabtu (22/1/2021).
Menurut dia, pembangunan kampung yang berwawasan lingkungan itu bisa dimulai dari hal yang sangat kecil tetapi dampaknya begitu besar seperti tidak menebang pohon sembarangan, tidak mengoroti sungai dengan membuang sampah, tidak membakar hutan dan menghentikan perburuan ilar.
“Seluruh kampung di Tambrauw perlu dukung konsep ramah lingkungan dengan menjaga hutan, jaga sungai serta tidak ada perburuan liar agar konsep konservasi Tambrauw yang dicanangkan Bupati tetap lestari. Semua itu bertujuan demi generasi muda Tambrauw ke depan,” tandasnya.
Yan juga mengatakan, langkah lain yang dapat dilakukan adalah warga masyarakat yang berkebun dapat membuka kebun dan yang jauh dari bibir sungai sehingga ketika pohon-pohon kecil ditebang, tidak mengoroti aliran sungai.
“Kita harus berkaca dari kabupaten tetangga misalnya Sorong dimana sebagian sungai atau kali disana tercemar limbah sampah karena orang leluasa babat hutan di bibir kali untuk berkebun akhirnya kali sudah tidak jernih, semua jenis ikan mati dan air mulai kuning karena limbah sampah,” ungkapnya sambil meminta agar seluruh kepala kampung termasuk kepala distrik melakukan gerakan bersama membangun kampung dan distrik yang berwawasan lingkungan di Tambrauw. (AN)