Senin, Desember 11, 2023

Pemprov Papua Barat Gelar Gerakan Pangan Murah, Mayangsari: Harga Terjun Bebas

MANOKWARI, Kasuarinews.id –   Pemerintah Provinsi Papua Barat Kembali menggelar gerakan pangan murah di komplek Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat pada Kamis (7/9/2023) pekan lalu.  Gerakan itu disambut antusias oleh warga yang berburu sembako murah.

Pj. Gubernur Papua Barat lewat Kadis Ketahahan Pangan,  Lasarus Ullo mengatakan, gerakan pangan murah ini sesuai dengan harapan Presiden sehingga Pemprov Papua Barat lewat Dinas Ketahahan Pangan akan terus mendorong program yang berdampak langsung kepada masyarakat, terutama masyarakat kecil.

“Tujuan gerakan pangan murah ini adalah untuk menjaga agar pasokan tersedia dan harga juga terkendali serta pendendalian inflasi. Apa pun yang kita kerjakan harus langsung sampai dan berdampak nyata  ke masyarakat,” kata Ullo.

Dia juga menuturkan, Papua Barat  saat ini masih menjadi daerah dengan tingkat inflasi terendah di Indonesia. Rendahnya inflasi itu berkat kerja keras semua komponen yang ada di Papua Barat, seperti Satgas pangan, OPD, para bupati, pengusaha dan instansi vertikal.

“Karena seluruh komponen di Papua Barat bergerak,  inflasi Papua Barat  masih tergolong rendah di Indonesia,” tutur Ullo.

READ  Waterpauw: Budaya Proposal Rendahkan Harkat dan Martabat orang Papua

Sedangkan, Kepala Seksi Harga Pangan Dinas Ketahahan Pangan Papua  Barat, Elianti Mayangsari  mengatakan, gerakan pangan murah ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Hingga akhir 2023, pihaknya akan terus menggelar gerakan pangan murah utamanya jelang hari besar keagamaan.

“Ini adalah kedua kalinya Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat menggelar gerakan pangan murah. Untuk harga bahan pangan yang kita sediakan itu ada perbedaan harga dengan harga pasar. Istilahnya, harga terjun bebas. Misalnya harga bawah merah per kilo di pasar Rp. 50 ribu tetapi saat Gerakan pangan murah harga per kilo sampai Rp. 25 ribu. Komoditas lainnya juga harganya terjun bebas,” ujar Mayangsari.

READ  Waterpauw: Budaya Proposal Rendahkan Harkat dan Martabat orang Papua

Mayangsari mengungkapkan, stok komoditi bahan pokok di Papua Barat masih tergolong stabil utamanya beras. Dia mengakui secara nasional ada kenaikan harga 10 hingga 15 persen.

“Kita menjalin kolaborasi dengan  pelbagi pihak terutama Bank Indonesia, Perum Bulog, distributor dan pihak lainnya dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok,” jelas Mayansari menambahkaan Gerakan pangan murah ini dihadiri juga oleh Satgas Pangan Direkrimsus Polda Papua Barat dan BNI Cabang Manokwari. (KN2)

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir

error: Content is protected !!