Sabtu, Mei 18, 2024

Catatan Akhir Tahun JDP: Tanah Papua Tidak Damai!, Banyak Warga Papua Rayakan Natal di Tempat Pengungsian

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Jaringan Damai Papua (JDP)  menjeleng akhir tahun 2021 merilis catatan yang berasal dari evaluasi situasi di tanah Papua sepanjang tahun 2021. JDP mengungkapkan nada keprihatinannya  karena hingga jelang akhir tahun 2021, tanah Papua tidak damai.

Hal ini disebabkan oleh karena situasi konflik bersenjata antara aparat negara (TNI dan Polri) dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KKB) yang tak kunjung berakhir. “Senantiasa ada korban jatuh, baik yang mengalami luka atau tewas sekalipun,” ujar Juru Bicara JDP Yan Ch. Warinussy, Selasa (28/12/2021).

Kata Warinussy, di sepanjang tahun 2021 JDP mencatat bahwa tak ada satupun kasus dugaan kekerasan baik yang diduga dilakukan oleh  aparat TNI/Polri maupun KKB yang diselesaikan secara hukum hingga ke pengadilan.

Pada saat yang sama kebijakan untuk menambah jumlah personil militer di sejumlah titik di tanah Papua terus mengemuka. Hal ini disertai kebijakan penambahan instalasi militer setingkat  Kompi, Koramil dan Kodim di Papua dan juga Papua Barat terus meningkat.

Sementara penyelesaian  hukum terhadap sejumlah kasus dugaan kekerasan militer terhadap warga sipil di tanah Papua senantiasa menemui jalan terjal dan tidak terselesaikan. Tidak pernah terdengar ada orang atau beberapa orang atau sekelompok orang yang dibawah ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dituduhkan kepadanya.

Hal ini, lanjut Warinussy memperkuat dugaan  bahwa negara senantiasa tidak memiliki hati yang baik untuk menyelesaikan masalah di tanah Papua, termasuk melalui jalur hukum sekalipun.

“Hari ini semenjak perayaan Natal 25 Desember dan 26 Desember 2021, warga masyarakat sipil di Kabupaten  Pegungan Bintang, Kabupaten Nduga,  Kabupaten Yelimo. Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Paniai dan Nabire di provinsi Papua  serta Kabupaten Maybrat di Papua Barat, banyak warga masyarakat  yang terpaksa merayakan Natal kelahiran Yesus Kristus dari tempat mereka mengungsi dan tidak di kampung halamannya sendiri,” ujar Warinussy.

Pertanyaannya, kata Warinussy bagaimana Kepala Negara Presiden Joko Widodo bisa segera mengeluarkan perintah untuk segera mengakhiri konflik di tanah Papua? Kapan warga masyarakat di camp-camp pengungsian bisa kembali ke rumah mereka untuk merayakan Natal 2021 serta menyambut tahun baru 2022 dalam suasana sukacita dan damai,” tanya Warinussy.

Kata dia, JDP sangat yakin bahwa konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan KSB  di seluruh tanah Papua dapat diselesaikan melalui jalan damai. Keinginan baik Presiden Joko Widodo untuk melakukan dialog dengan KSB atau TPN Papua Barat adalah jalan yang ditunggu semua pihak guna merintis dialog Jakarta-Papua dan JDP bersedia menjadi fasilitator atau memberi tawaran fasilitator dalam membangun komunikasi dengan rakyat Papua beserta KSB.

Dan JDP sangat yakin bahwa keinginan baik Presiden Joko Widodo hendaknya dapat ditafsirkan secara jujur, arif dan bijaksana oleh para pembantunya termasuk Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AD dengan tidak semakin menambah satuan-satuan militer maupun personil militer dalam jumlah besar yang sudah pasti tidak berpotensi membangun situasi damai di tanah Papua. “Kiranya semangat damai yang terpatri  di dalam tema sentral perayaan Natal 2021 yaitu Cinta Kasih Kristus yang menggerahkan persaudaraan dapat menjadi motivasi positif bagi negara dalam mendorong terselenggarakannya dialog Jakarta-Papua di tahun 2022 mendatang,” tandas Warinussy. (Omar)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

2 + five =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir