MANOKWARI, Kasuarinews.id – DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua Barat mengirimkan peserta untuk mengikuti Diklat (Pendidikan dan Latihan) Nasional Penanggulangan bencana yang digelar Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP di Sulawesi Utara. Hal ini diungkapkan Sekretaris DPD PDIP Papua Barat Jefry A. Reimas, Selasa (15/3/2022). “Benar, kita (DPD PDIP Papua Barat) mengutus 3 orang untuk mengikuti Diklat Nasional yang diselanggarakan oleh Baguna PDIP di Sulawesi Utara. Diklat tersebut dibagi tiga gelombang yaitu gelombang I zona Indonesia Tengah di Kalimatan Selatan yang diikuti kader PDIP dari Kalimantan, Bali, NTT dan NTB, gelombang II zona Indonesia Barat di Bandar Lampung yang diikuti kader PDIP dari Pulau Jawa dan Sumatera dan gelombang III zona Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat di Sulawesi Utara. Artinya, Diklat diikuti oleh kader PDIP dari 9 Provinsi di Indonesia Timur serta DPC PDIP se-Sulut. Diklat Baguna adalah program DPP yang wajib hukumnya diikuti oleh seluruh DPD di Indonesia,” ujar Reimas menambahkan peserta dari Papua Barat telah tiba dan langsung bergabung dengan peserta lainnya.
Menurut dia, Diklat Baguna tersebut sangat penting mengingat Indonesia termasuk Papua Barat dikenal sebagai daerah yang rawan bencana baik. “Dengan mengikuti diklat tersebut, peserta terutama Baguna DPD PDIP Papua Barat dapat memiliki keahlian dan ketrampilan sehingga kelak dapat berkolaborasi dengan lembaga lainnya dalam upaya penanggulangan berbagai bencana di daerah,” ungkap Reimas.
Sementara itu Jimmy Francis Pulanda, salah seorang peserta Diklat Baguna dari Papua Barat mengatakan, Diklat Baguna yang berlangsung di Desa Pulisan, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara dibuka secara resmi oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning yang didampingi Ketua DPD PDIP Sulut, Olly Dondokambey, Wakil Ketua DPD Steven Kandouw, Sekretaris DPD Franky Wongkar dan Bendahara DPD Andrei Angouw pada Selasa (15/3/2022) pukul 09.00 Wita. Diklat ini akan berlangsung selama sepekan hingga Selasa (22/3/2022).
Kata Jimmy, Ribka Tjiptaning memaparkan, Diklat Penanggulangan Bencana dibuat untuk mempersiapkan kompetensi kader atau relawan dalam melaksanakan pertolongan dan penyelamatan dengan cepat dan tepat terhadap korban bencana. “Saat memberi sambutan, Ibu Ribka Tjiptaning menekankan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Baguna ingat, pesan Ibu Mega kalau menolong orang tidak melihat latar belakang ras, agama, politik dan sosial,” ujar Jimmy menirukan kata Ribka Tjiptaning.
Ia menekankan, menolong orang harus mengutamakan kasih sayang. “Jangan dibilang itu bukan basis saya, itu bukan tim sukses saya, itu bukan separtai saya. Tak bisa gitu. Tolong dulu dengan kasih sayang. Jangan memikir apa-apa dulu,” bebernya.
“Selain ibu Ribka, Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey juga memberi sambutan. Gubernur Olly mengatakan, dengan adanya pelatihan ini kiranya Baguna selalu siap siaga membantu rakyat, tanggap darurat, bereaksi cepat dan tepat sasaran. Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus DPP PDI Perjuangan dan Baguna Pusat yang sudah memilih daerah Nyiur Melambai sebagai tuah rumah pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Jimmy.
Kata Jimmy, dari jadwal yang dibagikan panitia, peserta Diklat akan mendapat sejumlah materi dengan pelbagai topik seperti pembekalan kebencanaan, latarbelakang dan sejarah Baguna, peran Baguna dalam desiminasi infomasi, manajeman pelayanan kesehatan pada bencana, manajemen dapur umum dalam bencana, kerjasama antara lembaga, Karthutla dan pengetahuan api, pemadaman api, peran BMKG dalam penanggulangan bencana, pengarahan dari Basarnas, teknik HAR dan water rescue dengan narasumber yang berasal dari Baguna dan Basarnas. “Dari jadwal yang dibagikan, peserta Diklat selain diberikan materi juga akan langsung praktek lapangan,” ujarnya. (KN4)
