Minggu, Mei 5, 2024

PDI Perjuangan Ajak Masyarakat Waspadai La Nina dan Dampaknya

JAKARTA, Kasuarinews.id – PDI Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh rakyat Indonesia mulai mewaspadai potensi bencana alam akibat La Nina, yang tanda-tandanya sudah kelihatan dengan seringnya turun hujan deras.

Hal ini diungkapkan Ketua DPP PDI Perjuangan  Bidang Penanggulangan Bencana, Dr. Ribka Tjiptaning saat memberi sambuatan pada kegiatan pelatihan kebencanaan pada Rabu (27/10/2021) yang mengusung tema, “”La Nina, Fenomena dan Dampaknya”, yang digelar Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan  secara offline dan daring.

Dalam sambutannya, Ribka Tjiptaning mengatakan Ibu Ketua Umum Prof. DR. (HC) Megawati Soekarnoputri telah melihat situasi seperti ini. “Ibu Ketum melihat sudah mendung, tadi pagi saja hujan sangat deras, maka langsung memerintahkan secara mendadak,” ujar Ribka.  “Kita ingin ada kepedulian kita terhadap rakyat Indonesia untuk mengantisipasi adanya  La Nina fenomena dan dampaknya,” tambahnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh Ketum Prof. DR (HC) Megawati Soekarnoputri secara virtual ini dibuka secara resmi oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Ir. Hasto Kristiyanto, MM dan dihadiri oleh Wakil Ketua Baguna DPD dan DPC PDI Perjuangan se-Indonesia serta Baguna PDI Perjuangan seluruh Indonesia. Sedangkan para narasumber dalam pelatihan ini adalah Kepala BMKG Prof. DR. Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Dan untuk pelatihan ini, yang diundang adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Sosial RI. Kenapa? Sebab semua badan itu saling terkait satu dengan yang lainnya jika menyangkut kebencanaan.

“Hari ini dihadirkan juga Mbak Mensos Tri Rismaharini, supaya nanti terjadi La Nina ini kita bisa berkoordinasi dengan cepat, apa yang bisa kita buat untuk kepentingan rakyat Indonesia yang terdampak La nina dan fenomenanya,” kata Ribka.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut arti pentingnya para narasumber yang hadir. Mensos Tri Rismaharini sudah bekerja keras untuk membereskan data warga miskin yang faktual dan sebenarnya. PDIP ingin membuktikan bahwa negara hadir melayani warganya yang miskin maupun yang terkena bencana, apapun latar belakang politik maupun suku-agamanya.

“Apapun pilihan politiknya, apapun suku agamanya, ketika mereka miskin atau yang korban bencana, maka negara wajib hadir tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya. Itu politik kemanusiaan yang ber-Pancasila ala PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Begitupun pentingnya peran Basarnas sehingga kepala badan itu, Marsekal Madya Henri Alfiandi diundang. PDIP sedang terus berusaha membangun batalyon petugas partai, yang ketika terjadi bencana, bisa turun bersama Basarnas untuk membantu rakyat.

Sementara peran BMKG yang dipimpin Prof. Dwikorita Karnawati sangat krusial. Sebab kunci pencegahan dan peringatan atas bencana yang akan menghantam, ada di tangan badan itu. “BMKG ini memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan early warning system kita terkait dengan bencana,” ujar Hasto.  Begitupun dengan BNPB yang dipimpin Letjen Ganip Warsito, sebagai badan yang siap turun membantu semua warga negara yang terkena bencana.  “Banyak sekali yang bisa kita bahas seperti persoalan bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat banjir, tanah longsor, yang sering terjadi,” kata Hasto. Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 Wit ini berakhir pada pukul 19.15 Wit menghasilkan 8 rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh DPP, DPD, DPC PDI Perjuangan seluruh Indonesia. (Omar)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

one − 1 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir