Sabtu, Mei 18, 2024

Aktivis Ini Soroti Pansel MRPB dan Pertanyakan Kapasitas Maxi Ahoren

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Aktivis Perempuan di Manokwari, Yuli Numberi secara kritis menyoroti kinerja Pansel MRPB yang tidak profesional dan terkesan ‘masuk angin’. Tidak itu saja, dia pun mempertanyakan kapasitas dan ketokohan seorang Maxi Ahoren yang menurutnya diduga telah ‘bermain mata’ dengan Pansel MRPB sehingga merebut jatah kursi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang sebenarnya 1 kursi.

“Gereja Masehi Advent hari Ketujuh sebenarnya dapat jatah 1 kursi MRPB tetapi karena adanya dugaan permainan, kursi itu dipindahkan ke Gereja  Bethel Indonesia. Dalam hal ini bisa saja muncul spekulasi dan dugaan  Maxi Ahoren  mempengaruhi Pansel dan masuk lewat Gereja Bethel Indonesia menggunakan jatah kursi yang seharusnya milik Gereja Masehi Advent Hari ketujuh,” jelas Yuli Numberi beberapa waktu lalu di salah satu hotel.

“MRPB itu kursi  khusus orang  Papua. Artinya, siapa yang masuk ke lembaga MRP harus dengan cara terhormat dan bermartabat bukan dengan cara sikut menyikut. Misalnya, jika ada yang masih berstatus PNS,  ya syukuri itu hal itu. Jangan masuk lagi ke MRP. Itu namanya rakus dan serakah. Atau yang sudah pernah duduk, ya kasih kesempatan ke orang lain lagi,” ujar Yuli Numberi lebih jauh.

Kata dia, dihapusnya jatah kursi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menunjukan bahwa ada dugaan Pansel sudah bekerja tidak jujur dan benar. “Mereka kasih hilang jatah kursi gereja advent dan saya lihat, ini diskriminasi luar biasa terhadap kelompok minoritas. Kita selalu bicara soal diskriminasi tetapi hari ini, hal itu benar-benar terjadi bagi Gereja Advent dan dilakukan oknum orang Papua sendiri. Saya melihat satu kesalahan besar. Artinya, Pansel yang dibentuk oleh Badan Kesbangpol tidak memegang prinsip dan aturan yang dibuat sendiri. Yang saya heran, orang-orang Kesbangpol  dan Pansel itu kan tahu aturan main, jangan sampai dipengaruhi orang dan kelompok tertentu. Misalnya, Maxi Ahoren pertama kali masuk jadi anggota MRPB lewat perwakilan adat namun kali ini tiba- tiba masuk dari perwakilan agama. Dari sini saja kita sudah bisa duga ada yang keliru. Saya hanya kasih ingat kepada siapapun juga, jangan gunakan agama untuk mengejar kuasa dan mengumpulkan harta karena pasti akan mengalami musibah. Ingat hukum tuai tabur akan berlaku,” tandas Yuli Numberi. (KN2)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

19 − seven =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir