Sabtu, Mei 18, 2024

Kabupaten Tambrauw Bersinergi Manfaatkan Dana Desa Untuk Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim

SORONG, Kasuarinews.id – Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan Pemerintah Pusat. Sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting sekaligus penanganan kemiskinan ekstrem, Pemkab Tambrauw berkolaborasi dengan pelbagai pihak untuk menangani percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di wilayah tersebut. “Untuk mengimplementasikan agenda proritas Pemerintah Pusat terutama Presiden Joko Widodo perihal penurunan stunting dan Kemiskinan ekstrim, Pemda Tambrauw bersinergi dan berkolaborasi dengan pelbagai pihak,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Tambrauw, Jaconis Ajambuani,  Sabtu (8/7/2023) di salah satu hotel di Kota Sorong.

Menuru Ajambuani, data BPS Papua Barat Tahun 2020 menunjukan bahwa presentasi penduduk miskin di  Tambrauw sebesar 32,80% (2020), 33, 86% (2021) dan tahun 2022 sebersar 32,45%. Data itu memperlihatkan bahwa Pemkab Tambrauw bekerja maksimal dan berhasil menurunkan angka  penduduk miskin sebesar 1,41% dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian angka itu masih berada di  atas angka nasional.

“Pemda Tambrauw melaui Dinas PMK bersinergi menggunakan Dana Desa untuk menindaklanjuti arahan Pemerintah Pusat. Kami berterima kasih Pj. Bupati Tambrauw yang memberikan perhatian sangat serius terhadap permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem di Tambrauw dan terus mendorong langkah-langkah inovatif untuk menangani hal tersebut,” tutur Ajambuani.

Untuk itu, kata Ajambuani, Dana Desa di Tambrauw saat saat ini tengah difokuskan untuk penanganan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem di desa, dan ketahanan pangan yang dilakukan secara simultan.

“Arahan Pj. Bupati Tambrauw sangat jelas dan tegas, mohon dimanfaatkan betul-betul Dana Desa ini. Jangan ada penyelewengan, jangan ada korupsi di desa,” tegas Ajambuani.

Lanjut Ajambuani, untuk menekan angka stunting, Pemkab Tambrauw melalui Dinas PMK terus mendorong melalui penggunaan dana desa untuk melakukan kegiatan-kegiatan di tingkat desa  untuk menekan stunting dan kemiskinan ekstrem seperti Posyandu dan pemberian makanan tambahan bagi balita, bantuan untuk lansia dan pemeriksaan ibu hamil secara berkala. “Di setiap kampung ada 5 orang kader Posyandu yang di-SK-kan kepala Kampung,” ujar Ajambuani.

Untuk tahun ini, jelas Ajambuani, kegiatan-kegiatan untuk penurunan angka stunting yang menggunakan dana desa mulai digulirkan lagi seperti yang terjadi di distrik Sausapor dan Mawabuan.  “Di distrik Sausapor mulai dilakukan pelatihan kader Posyandu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tambrauw. Kalo distrik Mawabuan, pelatihan kader sudah selesai dan saat ini pemberian makanan tambahan bagi balita. Kita upayakan agar semua kampung dapat melakukan hal yang sama dengan menggunakan dasa desa,” tandas Ajambuani.

“Kita upaya agar kegiatan seperti ini dapat  berjalan terus untuk mencapai target yang diharapkan yaitu penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrim di Tambrauw. Untuk itu butuh kerjasama dari semua pihak, bukan hanya pemerintah tetapi kepala kampung dan juga warga masyaraka,” tandas Ajambuani. (KN3)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

5 × five =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir