Minggu, Mei 19, 2024

Kronologi Polisi Tembak Anggota TNI di Papua: Berawal dari Kericuhan di Warung Makan Depan Mapolsek

YAHUKIMO, Kasuarinews.id  – Prajurit TNI yang bertugas di Kodim 1715/Yahukimo, Papua ditembak seorang polisi dari Kesatuan Brimob Satgas Damai Cartenz. Berikut kronologi penembakan yang terjadi di depan Mapolsek Dekai.

Pihak TNI telah memberikan keterangan resmi terkait insiden prajuritnya, bernama Praka AS yang ditembak anggota Satgas Brimob Damai Cartenz di Kabupaten YahukimoPapua.

Penjelasan resmi ini disampaikan Kapenrem 172/PWY Mayor Inf Dewa Made DJ melalui keterangan tertulis yang disebarkan kepada wartawan pada Jumat (29/7/2022) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

“Bahwa betul adanya kejadian tersebut yang terjadi pada hari Rabu Tanggal 27 Juli 2022 sekira pukul 20.30 WIT malam, bertempat di Polsek Kota Jalan Pemukiman Jalur 1 Distrik Dekai KabYahukimo,” kata Kapenrem 172/PWY Mayor Inf Dewa Made DJ dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/7/2022).

Kodam XVII/Cenderawasih melalui Korem 172/PWY dan Polda Papua menerjunkan tim investigasi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait peristiwa perkelahian hingga mengakibatkan seorang anggota TNI, Praka AS terluka tembak.

 Kronologi

Sebelumnya, seorang anggota TNI yang bertugas di Koramil Kurima bernama Praka AS tertembak oleh polisi yang sedang melakukan pengamanan di depan Polsek Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Rabu (27/7/2022) malam. Peristiwa itu berawal dari keributan antara seorang anggota TNI berinisial Pratu UA dengan seorang pemilik warung makan.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Papua Kombes Gustav Urbinas menjelaskan, seorang pekerja warung makan lalu melaporkan keributan tersebut ke Mapolsek Dekai yang berada tak jauh dari lokasi. “Saat coba didamaikan terjadi kesalahpahaman antara polisi dan anggota TNI tersebut sehingga sempat terjadi keributan,” kata Gustav.

Gustav mengatakan, usai kejadian itu, Pratu UA terluka dan dibawa ke RSUD Yahukimo. Masalah tersebut rupanya belum selesai. Puluhan orang mendatangi Mapolsek Dekai pada malam harinya.

Mereka melempari bangunan dengan batu meski proses mediasi antara keluarga, Polres, dan pemilik warung telah diupayakan. “Sekitar pukul 20.30 WIT, ada sekelompok massa yang mendatangi Polsek dan melakukan pelemparan batu yang menyebabkan beberapa kaca pecah, kemudian (massa) melakukan pembakaran terhadap pagar Polsek,” tutur Gustav.

Situasi tersebut membuat polisi mengeluarkan tembakan peringatan untuk mengendalikan massa. Ternyata dalam kejadian tersebut ada satu anggota TNI yakni Praka AS yang terkena tembakan di bagian paha kanan. “Kapolres baru mendapat informasi bahwa ada satu korban yang berada di RSUD Yahukimo, yang informasinya terdapat luka tembak di paha,” terang Gustav. Praka AS yang dalam keadaan sadar, kini menjalani perawatan di RSUD Dekai.

Oknum TNI dan Polisi adu jotos di Papua Barat

 Dalam peristiwa terpisah, Perkelahian hebat antara oknum anggota TNI dan polisi viral di media sosial. Hal ini membuat malu kedua institusi keamanan di hadapan publik. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Viralnya perkelahian itu usai direkam oleh seorang warga. Tampak beberapa orang melerai pertikaian yang diduga terjadi karena persoalan asmara tersebut. Hanya, keributan antara oknum TNI AD di Korem 182 dan oknum polisi dari Polres Fakfak itu dipastikan telah berakhir damai.

Diduga karena Asmara

Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Letkol Inf Batara Alex Bulo mengatakan, peristiwa pertikaian terjadi lantaran kesalahpahaman. Kejadian bermula saat oknum TNI bernama Serda Gilbert mendatangi barak Polres Fakfak yang terdiri dari barak Polwan dan polisi laki-laki, Selasa (26/7/2022).

Kedatangan Serda Gilbert adalah untuk meminjam sepeda motor milik seorang Polwan bernama Bripda Ety sekitar pukul 08.15 WIT. Pada pukul 12.00 WIT, Serda Gilbert kembali ke barak Polres Fakfak untuk mengembalikan motor milik Bripda Ety. Selanjutnya Bripda Ety berniat mengantar Serda Gilbert kembali ke Makorem.

“Di tengah perjalanan, mereka berdua (Serda Gilbert dan Bripda Ety) bertemu Bripda Billy, kemudian tanpa basa-basi, Bripda Billy mendekat langsung memukul Serda Gilbert.”

“Ternyata Bripda Billy tidak tahu jika yang dipukulnya adalah seorang tentara,” terang Kapendam, Kamis (28/7/2022). Lalu, Serda Gilbert menghubungi rekan-rekannya di markas dan memberi tahu bahwa dia dipukul oleh oknum polisi.

Mendengar hal tersebut, rekan-rekan Serda Gilbert yang saat itu didampingi salah satu Sersan Kepala (Serka) bertujuan ke Mapolres Fakfak untuk membuat laporan polisi. Namun saat itu, mereka hendak kembali ke markas untuk menjemput Serda Gilbert. “Saat mereka putar balik kembali, mau temui Serda Gilbert di Makorem, rekan-rekannya ini bertemu dengan anggota Polres lain sebanyak tiga orang kemudian (anggota polisi tersebut) dibawa ke Makorem,” tutur Batara.

Berakhir Damai

Setelah peristiwa itu, Komandan Korem 182/Jazira Onim Kolonel Inf Hartono menggelar apel luar biasa untuk meredam situasi. Danrem memberikan arahan kepada seluruh prajurit bahwa kesalahpahaman akan diselesaikan secara kekeluargaan. “Danrem mengatakan, kita akan mendatangi Mapolres atau kita undang Mapolres untuk acara makan bersama dan permasalahan dianggap selesai. Nah itu sudah dilaksanakan tadi,” ucap Batara.

Batara mengatakan, TNI-Polri harus kompak dan bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Kekompakan (TNI-Polri) ini kita buktikan bahwa kejadian itu tidak ada kelanjutannya,” tegasnya. (TP/KN2)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

nineteen + 7 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir