Sabtu, Mei 18, 2024

Masyarakat Distrik Mubrani Tagih Janji Pj. Bupati Tambrauw

FEF, Kasuarinews.id – Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw, Dominggus Manim mewakili warga masyarakat yang ada di distrik Mubrani menanggih janji Pj. Bupati Tambrauw terkait pembangunan Gereja Meriambeker, Klasis Amberbaken yang masuk dalam wilayah Distrik Mubrani serta bantuan pendidikan bagi sejumlah pelajar di distrik Mubrani.

“Saya harus menyampaikan hal ini karena hampir setiap hari didatangi warga masyarakat untuk menanggih janji Pj. Bupati tersebut. Saya juga sudah menghubungi Pj. Bupati tetapi tidak pernah direspon,” ungkap Dominggus, Rabu (23/11/2022) lewat sambungan telepon.

Menurut Dominggus beberapa waktu lalu, Pj. Bupati Tambrauw mengadakan kunjungan kerja ke wilayah Pantura Kabupaten Tambrauw mulai dari Wasegi hingga Abun. “Dalam kunjungan itu, masyarakat menyampaikan sejumlah persoalan seperti pembangunan gereja, termasuk hak masyarakat. Dalam pertemuan itu, warga jemaat mengusulkan pembangunan gereja Meriambeker, Klasis Amberbaken yang masih dalam wilayah distrik Mubrani. Saat itu, di depan masyarakat, Pj. Bupati Tambrauw mengatakan akan langsung menunjuk kontraktor untuk bangun gereja dan jemaat tinggal terima kunci. Yang kedua, bantuan pendidikan untuk pelajar. Waktu ketemu dengan masyarakat, Pj. Bupati mengatakan, pa dewan, nanti saya langsung eksekusi  Rp. 5 juta untuk setiap pelajar. Namun sangat disayangkan, janji-janji itu sampai saat ini tidak pernah direalisasikan. Dan setiap hari masyarakat mempertanyakan hal itu kepada kami sebagai anggota dewan,” ujar Dominggus Manim.

Menurut politisi Golkar ini, memang setiap pemimpin punya cara dan gaya sendiri untuk mendekatkan diri dengan rakyat. “Saya lihat, Pj. Bupati Tambrauw punya gaya pendekatan ke masyarakat adalah mengumbar janji untuk mengambil hati rakyat. Gaya Pj. Bupati Tambrauw yang penting buat janji untuk menyenangkan hati rakyat sesaat, soal kapan realisasi janji itu, urusan nanti.  Artinya, kalo ketemu masyarakat, terlalu banyak buat janji, tetapi pelaksanaan tidak ada. Ini yang mungkin keliru. Nah, masyarakat itu kalo sudah dijanjikan sesuatu, akan terus kejar. Ini yang harus dipahami,” tandas Dominggus.

Kata Dominggus, gaya dan model kepemimpinan demikian sudah seharusnya diubah karena masyarakat saat sudah tidak membutuhkan janji yang hanya menyenangkan hati sesaat. “Rakyat hari ini, termasuk rakyat di Tambrauw tidak butuh janji tetapi butuh hasil nyata. Saya perhatikan, setiap kali turun ke masyarakat atau ketemu dengan kelompok warga masyarakat, Pj. Bupati Tambrauw selalu mengobral janji. Akan begini, akan begitu. Ini hanya buat masyarakat senang sesaat namun realisasinya tidak ada. Model kepemimpinan demikian tidak cocok untuk masyarakat saat ini, termasuk di Tambrauw karena yang dibutuhkan masyarakat saat ini, bukan kata-kata manis tetapi tindakan nyata. Artinya, kalo janjikan sesuatu untuk rakyat, langsung eksekusi jangan tunggu nanti,” tandas Dominggus. (KN4)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

2 × 1 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir