Selasa, Mei 21, 2024

Pemeriksaan TCM dan Sistem Transport TBC di Papua Barat Jauh dari Target Nasional, Dr. Wuwuty: Butuh ‘Kerja Gila’

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Dr. Ishak Wuwuty, SP.MK, pejabat Mikrobiologi Klinik RSUD JP Wanane Kilo 22,  Kabupaten Sorong mengatakan   pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler, red) dan sistem transport TBC di Provinsi Papua Barat masih sangat rendah yaitu berkisar  31, 32% dan 33% yang sangat jauh dari target nasional 97%. Untuk itu, kata dia dibutuhkan ‘kerja gila’ untuk mengejar target tersebut apalagi waktu tersisa  3 bulan. Hal ini diungkapkan Dr. Ishak saat menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan TCM dan Sistem Transport Specimen  TBC yang digelar Dinas Kesehatan Papua Barat pada Selasa (18/10/2022) di salah satu hotel di Manokwari.

Untuk itu, Dr. Ishak mengatakan dibutuhkan pemeriksaan TBC secara massal di seluruh wilayah di Provinsi Papua Barat sama halnya dengan pemeriksaan virus  corona dengan melibatkan seluruh instansi pemerintah termasuk TNI/Polri. Hal itu kata dia bertujuan agar Papua Barat dapat bebas dari TBC.

“Sudah saatnya, Pemprov Papua Barat bisa lebih gencar lagi mengadakan pemeriksaan bakteri TBC secara massal dengan melibatkan seluruh institusi pemeritah serta TNI/Polri. Penanganannya seperti pandemi Covid-19. Itu semua untuk mengejar target nasional 97% seperti yang dicanangkan pemerintah pusat,” ujar Dr. Ishak.

Kata dia, hingga kini Papua  Barat masih sangat jauh dari target nasional yaitu berkisar  31, 32% dan 33%. “Angka kita di Papua Barat masih sangat rendah untuk mengejar target nasional sedangkan waktu tersisa 3 bulan,” ungkapnya.

Dia juga memahami kecemasan Kadis Kesehatan Papua Barat karena untuk mengejar target tersebut, peralatan medis di Rumah Sakit sampai tingkat Pustu di seluruh kabupaten/kota di Papua Barat masih minim sehingga sangat tidak efektif meski uang Otsus yang mengalir ke Papua Barat tergolong besar dimana sektor kesehatan menjadi salah satu priorita utama. “Nah untuk mengejar target tersebut ditengah minimnya peralatan, yang dibutuhkan saat ini adalah kerja gila dari para petugas kesehatan meski dengan fasilitas yang terbatas,” tandas Dr. Ishak. (KN4)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

4 × 4 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir