Kamis, Mei 16, 2024

Politeknik Multimedia Nusantara Siapkan Beasiswa bagi Calon Mahasiswa dari Indonesia Timur hingga Jenjang Akhir

MANOKWARI, Kasuarinews.id – Direktur Politeknik Multimedia Nusantara (PMN), Roy Anthonius S.Sn, M.Ds. CDM  saat diskusi beberapa waktu lalu dengan sejumlah penghubung di Indonesia Timur  yaitu Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara mengatakan, pihaknya menyediakan bantuan beasiswa bagi para calon mahasiswa dari Indonesia Bagian Timur, khususnya Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. “Untuk saat ini, ada 2 orang mahasiswa dari Indonesia Timur yang kuliah di Multimedia Nusantara Politeknik  yang berasal dari Tual, Maluku Tenggara,” ujarnya.

Menurut dia, di tahun akademik 2022/2023 dan setiap tahun, pihaknya (PMN) menyediakan beasiswa bagi calon mahasiswa dari Indonesia Timur.  Hal itu kata dia, sesuai dengan cita-cita pendiri Group Kompas-Gramedia Jacob Oetama dan P.K. Ojong yang mendirikan usahanya tidak semata-mata profit center tetapi juga bertujuan untuk mencerahkan manusia dengan misi mengembangkan SDM termasuk di Indonesia Timur. “Beasiswa yang diberikan yaitu biaya kuliah penuh selama 8 semester. Jika dikalkulasi, biaya kuliah per semester yaitu Rp. 20 Juta sehingga selama 8 semester sebesar Rp. 160 Juta yang seluruhnya ditanggung pihak perguruan tinggi. Sedangkan untuk biaya hidup masih ditanggung para mahasiswa sendiri. Kita sedang memikirkan cara ke depan, agar biaya hidup juga dapat ditanggung oleh pihak perguruan tinggi,” ujarnya.

Kata dia, syarat untuk menempuh pendidikan di Politeknik Multimedia Nusantara tidak berat yaitu calon mahasiswa minimal memiliki IPK 3,15. “Tapi  nilai bukan satu-satunya tolak ukur karena mahasiswa didorong dan didampingi sesuai dengan pengalaman kongkritnya dan sesuai dengan minatnya. Selain itu, sebagai salah satu syarat masuk, setiap calon mahasiswa harus membuat video singkat menggambarkan dirinya dengan durasi 3 menit. Kita menyadari bahwa pada tahap awal untuk mencapai nilai IPK 3,15 untuk para siswa dari Indonesia Timur mungkin agak berat karena masih butuh penyesuaian budaya dan sebagainya tetapi kita sedang memikiran cara bagaimana  mendampingi para calon mahasiswa dari Indonesia Timur misalnya lewat program orientasi selama 3 bulan agar dapat menyesuaikan diri dalam dunia kampus sama seperti calon mahasiswa lainnya,” ungkap Roy Anthonius.

Menurut Roy, PMN adalah salah satu pendidikan vokasi di Indonesia untuk mewujukana cita-cita dalam mencerahkan masyarakat lewat pendidikan seperti cita-cita pendiri Kompas Gramedia telah menaungi Universitas Multimedia  Nusantara yang dalam waktu singkat telah memperoleh akreditasi A dari  BAN PT.

Lanjut dia, MNP didirikan dengan  mengedepankan filosofi dan nilai-nilai humanisme transendental, pengembangan karakter, inovasi berbasis ICT demi mewujukan pendidikan terapan. “Untuk mendukung penguatan pendidikan vokasi, Yayasan Multimedia Nusantara (YMN) yang menaungi juga Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah mendirikan Politeknik Multimedia Nusantara (PMN) yang telah resmi beroperasi pada tahun 2021 lalu.  “Yayasan Multimedia Nusantara mendirikan Politeknik Multimedia Nusantara (PMN) untuk memberikan kontribusi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten yang sangat dibutuhkan negara Indonesia,” ujarnya

Menurut Roy, PMN memilki tiga program studi, antara lain Digital Animation, Digital Logistic Management dan Digital Event Management (MICE).  Ketiganya akan menitikberatkan pada pendayagunaan Information and Communication Technology (ICT) sebagai transformasi digital yang kini diakselerasi menjadi kebutuhan utama di hampir seluruh bidang industri. Pada industri kreatif animasi, program Digital Animation merupakan respons atas pemenuhan kebutuhan animator pada industri animasi yang kini berkembang dengan pesat. Sementara itu, program studi E-Commerce Logistics merupakan respons atas perubahan konsumsi masyarakat terutama di tengah pandemi Covid-19 ini—yang berdampak pada perkembangan perdagangan elektronik.

Hal ini juga sesuai dengan rencana pemerintah untuk mendorong ketercapaian kapasitas digital ekonomi terbesar se-Asia Tenggara dalam bentuk peta jalan perdagangan elektronik. Begitu pula dengan pada program studi Event Management yang lekat dengan industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), yang memiliki peluang baru di bidang penyelenggaraan hybrid event yang membutuhkan sumber daya dengan literasi digital yang baik.

MNP secara responsif mengusung program studi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Tak berhenti di situ, program studi tersebut diiringi dengan strategi pembelajaran dan kurikulum yang relevan dan kontekstual.

Roy Anthonius mengungkapkan ketiga program studi Sarjana Terapan (D4) tersebut dirancang bersama dengan mitra strategis yang telah memiliki reputasi baik di dunia industri. Mitra strategis tersebut di antaranya; Dyandra, ICE-Indonesia, KGExpress, UMN Pictures, Brown Bag Films, Ironbird Logistic, Hotel Santika, dan Agate. “Kami optimis dapat mendukung kebijakan link and match yang digaungkan Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui perancangan kurikulum inovatif yang dapat memberikan pengalaman belajar dan bekerja secara simultan yang kami sebut sebagai Immersive Learning Working Experience,” ungkap Roy.

Di dalam kampus PMN yang telah beroperasi tahun 2021 ini, mahasiswa akan menikmati konsep Agile Learning and Working yang kini menjadi sistem kerja populer generasi Z, khususnya di perusahaan global berbasis teknologi. Lulusannya tidak hanya akan memiliki ijazah pendidikan formal setingkat sarjana melainkan juga sertifikasi kompetensi profesi bidang terkait. Di PMN, kuliah sambil bekerja serta kerja sambil kuliah akan menjadi keunggulan dan nilai tambah bagi mahasiswa lulusan SMK, SMU maupun karyawan yang ingin meningkatkan kompetensi untuk mengembangkan kariernya

 “Salah satunya adalah blended learning yang merupakan kombinasi antara model pembelajaran online dan tatap muka, serta fasilitas laboratorium virtual dan augmented reality untuk simulasi praktik kerja,” jelasnya menambahkan Visi dari perintis Kompas Gramedia (KG) yang menginspirasi Yayasan Multi Media Nusantara untuk mendirikan MNP. Dari sinilah MNP akan menjalankan misi dari visi perintis KG, yakni mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat Indonesia lewat pendidikan vokasi yang unggul berbasis Information Communication Technology (ICT) serta industri kreatif,” ungkap Roy.

 “Metode pembelajaran aktif berbasis project based yang dilakukan bersama dengan mitra industri merupakan sebuah experiential learning dan ini sangat efektif dalam pendidikan tinggi vokasi,” ungkap Roy Anthonius Susanto. Roy menjelaskan bahwa selain metode pembelajaran, sarana-prasarana juga dirancang agar dapat memberikan pengalaman bekerja dan belajar secara simultan.

Peserta didik dipersiapkan dengan standar kompetensi yang dilengkapi dengan portfolio dan pengalaman kerja sejak dini. Selain asesmen akademik, perkembangan mental dan karakter profesional turut menjadi capaian pembelajaran penting dalam upaya mencapai keunikan profil lulusan. (Omar)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

five − five =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir