Rabu, Mei 1, 2024

Tokoh Pemuda Selemkai Minta Ketua LMA Malamoi Tidak Jadi Provokator dengan Menyebarkan Isu Murahan

SORONG, Kasuarinews.id – Ketua Pemuda Selemkai, Frengky Gifelem meminta dengan tegas agar Ketua LMA Malamoi Silas Onge Kalami tidak menjadi provokator dengan menyebarkan isu sesat sehingga dapat memecah-belah warga masyarakat, terutama warga suku Moi di Distrik Selemkai dan Moraid. Pernyataan tegas ini disampaikan Gifelem pada Sabtu (29/4/2023) menanggapi pernyataan Ketua LMA Malamoi yang berkembang di pelbagai media massa dan media sosial.
“Pernyataan Ketua LMA yang saya kutip begini. Untuk mengatasi wilayah perbatasan yang berkonflik ada dua pilihan yaitu pemekaran atau menggugat UU pemekaran Kabupaten Tambrauw karena secara aturan wilayah tersebut terletak di wilayah pemerintahan kabupaten Tambrauw. Dan distrik Selermkai dan Moraid secara hukum ada di wilayah Tambrauw tetapi fakta di lapangan, kebutuhan masyarakat Dela, Selemkai, Mega dipenuhi oleh pemerintah kabupaten Sorong. Artinya, secara hukum dua distrik itu wilayahnya masuk kabupaten Tambrauw, tetapi pelayanan dari pemerintah Tambrauw tidak berjalan efektif. Itu masalahnya sampai masyarakat mengambang. Jadi ada 2 pilihan saja, pemekaran atau gugat UU No. 56 Tahun 2008 tentang Pemekaran Tambrauw. Itu pernyataan Ketua LMA,” ungkap Frengky.
Menurut Frengky, penyataan ketua LMA Malamoi itu dapat memecah belah warga masyarakat yang selama ini sudah aman. Tidak hanya itu, pernyataan tersebut menggambarkan kadar intelektual Ketua LMA yang sangat dangkal. “Mengapa saya katakan logika berpikir Ketua LMA sangat kabur dan kadar inteletualnya dangkal? Harus diingat bahwa UU Pemekaran Tambrauw itu sudah diubah setelah adanya Keputusan MK. Dan yang hanya bisa membatalkan putusan MK adalah Tuhan. Selain itu, coba pikir apakah 2 distrik (Mega dan Selemkai) dengan jumlah penduduk tidak sampai 5 ribu jiwa bisa dimekarkan jadi 1 kabupaten?,” tanya Frengky.
“Jadi sekali lagi, kami para Pemuda dari Distrik Selemkai dan Moraid minta Ketua LMA Malamoi tidak jadi provokator dan bangun isu sembrang untuk memecah belah masyarakat. Dan jika ada konflik, kami pemuda minta yang ditangkap pertama itu ketua LMA Malamoi,” tandas Gifelem.
Gifelem pun kemudian mempertanyakan keberadaan Ketua LMA Malamoi saat konflik distrik Selemkai dan Moraid beberapa waktu lalu. “Waktu dua distrik itu dulu konflik, ketua LMA Malami sembunyi dimana? Waktu konflik, yang namanya ketua LMA tidak pernah hadir bersama masyarakat untuk menyelesaikan persoalannya. Sekarang baru muncul buat pernyataan sembarangan, mau cari panggung dengan buat pernyataan yang samasekali tidak mendasar. Kalo jadi ketua LMA harus bicara lurus, jangan belok kanan kiri karena ada kepentingan sesaat. Kami pemuda Selemkai dan Moraid juga minta Ketua LMA untuk menjelaskan pernyataannya bahwa Pemerintah Kabupaten Tambrauw bekerja tidak efektif. Kami mau tanya, ketua LMA itu baru muncul dari mana dan mengapa baru bicara sekarang. Waktu konflik dulu, tidak berani muncul dan bicara, tetapi saat ini terkait pro kontra DOB Malamoi baru mulai tampil di media bicara. Kami minta Ketua LMA Malamoi stop bakutipu sudah dan cari panggung di masyarakat. Urus Lembaga Masyarakat Adat Malamoi saja sudah tidak benar. Jangan pakai lembaga adat untuk kepentingan diri sendiri dan kelempok apalagi hanya untuk perkaya diri sendiri. Stop bakutipu sudah,” tandas Gifelem. (KN5)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

one × 2 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir