RANSIKI, Kasuarinews.id – Setelah terhenti akibat pandemi Covid-19, pawai budaya dalam rangka HUT ke-10 Kabupaten Manokwari Selatan kembali digelar. Warga Manokwari Selatan terlihat antusias memadati jalan protokal di Ransiki mulai dari Gereja Petrus Abresso hingga ke pendopo kantor Bupati Mansel.
Nikson Rumere, warga Kampung Abresso mengaku sangat senang ada pawai budaya ini. “Senang ya pastinya, karena sejak pandemi Covid-19, acara seperti ini tidak ada dan tentunya sangat menghibur. Harapannya semoga tahun depan rutenya bisa lebih panjang lagi, lebih pagi juga,” harap Nikson yang juga bersama teman-temannya menyaksikan acara ini, Senin (14/11/2022).
Pawai budaya merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk menyemarakan Hari Ulang Tahun Kabupaten Manokwari Selatan. Selain pawai budaya, Panitia juga menggelar berbagai kegiatan untuk menyambut HUT Mansel ke-10 tanggal 16 November mendatang dengan melibatkan seluruh warga masyarakat, OPD, Ormas dan lainnya.
Wakil Bupati Manokwari Selatan, Wempy Rengkung, SE, M.Si saat melepas peserta mengatakan bahwa pawai budaya merupakan representasi dari kearifan lokal, yaitu budaya Arfak yang dipadu dengan budaya suku lainnya yang berdomisili di Kabupaten Mansel seperti Jawa, Timor, Maluku, Bugis, Batak, Toraja, dan suku Nusantara lainnya.
“Pawai budaya ini diharapkan mampu mempertautkan simpul-simpul kebhinekaan menjadi kekuatan yang harmonis dan memberikan rasa damai dan tentram demi pembangunan Manokwari Selatan ke depan yang lebih aman, damai dan sejahtera,” ucap Wabup Wempy Rengkung.
“Masa boleh berlalu, era boleh berganti, namun eksistensi keberagaman budaya yang kita miliki, harus tetap terbingkai dan harus kita jaga. Jangan mau terpecah belah oleh siapapun,” imbuhnya.
Pawai budaya menyambut HUT Mansel ke-10 ini dilepas Wabup Wempy Rengkung dari depan Gereja Petrus Abresso dan finish di Pendopo Kantor Bupati Mansel. Saat tiba di pendopo, peserta pawai budaya disambut Ketua Panitia yang juga Sekda Mansel, Dr. Hengky Tewu. (KN4)
