Sabtu, Mei 11, 2024

Bappeda Mansel Gagas Inventarisasi dan Penyusunan Dokumen Sertifikasi Indikasi Geografis Kakao Ransiki

RANSIKI, Kasuarinews.id – Bappeda Manokwari Selatan memprakarsai kegiatan sosialisasi inventarisasi dan penyusunan dokumen sertifikasi indikasi geografis Kakao Ransiki yang belangsung pekan lalu dan dibuka secara resmi oleh Sekda Mansel, Dr. Hengky Tewu. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah OPD, Unipa Manokwari dan Koperasi  Eiber Suth. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan secara optimal coklat Ransiki sebagai salah satu potensi unggulan di Kabupaten Mansel.

Sekda Mansel Hengky Tewu dalam sambutannya mengatakan bahwa, coklat Ransiki atau lebih dikenal dengan nam Cokran adalah cerita keemasan masa lalu di Mansel yang terkenal dengan perkebunan coklatnya. “Daya tarik Cokran itu menyebabkan banyak orang berbondong-bondong ke Ransiki dan  juga menjadi salah satu pendorong lahirnya kabupaten Manokwari Selatan. Persoalan hari ini, apakah kita akan terus dininabobokan dengan cerita masa lalu itu? Harusnya tidak. Kita mau buat apa hari ini? Untuk itu, kita ingin mengembalikan kejayaaan masa lalu itu,” jelas Tewu.

Kata Sekda, upaya untuk mengembalikan kejayaan coklat Ransiki itu dilakukan dengan beberapa langkah misalnya menghidupkan kembali kebun-kebun yang dikelola PT. Cokran lewat koperasi Eiber Suth dan pemda memberikan subsisi sekitar 10 milyar dalam waktu 3 tahun.

Dalam perjalanan, kata Sekda, hitungannya tidak seperti itu karena ada sejumlah kebun yang sudah dirawat oleh Koperasi menjadi areal misalnya Bandara. Karena komunikasi yang berjalan tidak terlalu baik, maka bisa saja terjadi kesalahpahaman. “Kegiatan hari ini begitu penting untuk menghindari hal-hal seperti itu. Misalnya, kebun sudah digarap dan dirawat oleh koperasi tetapi ternyata itu jadi areal bendara.  Dan setelah berbicara dengan berbagai pihak terutama eksportir, kita sepakat dirikan PT. Nah, koperasi bertugas urus kebun dan PT berusaha cari profit. PT ini bisa mendapat bantuan dari berbagi pihak,” jelas Sekda menambahkan semua langkah itu dilakukan untuk mengembalikan kejayaan coklat Ransiki di masa lalu.

Sementara itu, Kepala Bappeda Mansel, Ir. Temi Sembor mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi itu dilakukan agar ke depan aset Koperasi yang mengelola kebun coklat eks PT. Cokran menjadi jelas sehingga upaya pengembangan coklat Ransiki sebagai salah satu komoditas unggalan di Mansel benar-benar fokus dan berdaya guna.(KN3)

 

 

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

1 + 16 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir