Jumat, Mei 10, 2024

Bupati Manokwari Selatan Tegas Minta ASN Yang Tidak Disiplin dan Ikut Aturan, Segera Undur Diri

RANSIKI, Kasuarinews.id – Bupati Kabupaten Manokwari Selatan, Markus Waran, ST, M.Si saat memimpin apel bagi ASN di lingkup Pemda Mansel pada Senin (24/10/2022) lalu kembali menyoroti sikap kedisiplinan para ANS di lingkup Pemda Mansel terutama soal kehadiran para ASN yang dinilainya sangat rendah. “Soal sikap disiplin ini, sudah berkali-kali kami ingatkan tetapi tidak pernah diindahkan dan dipatuhi. Banyak ASN yang masuk dan pulang kantor sesuka hatinya. Ini harus diperhatikan betul dan saya minta BKD dan Inspektorat memperhatikan hal ini,” tandas Waran sambil mengecek satu persatu OPD yang hadir saat apel gabungan mulai dari Satpol PP, Infokom, Bappeda, Inspektorat, Sekretariat DPRD dan OPD lainnya.

Sebagai seorang pemimpin di daerah, kata Waran, dirinya berkewajiban untuk mengingatkan para ASN agar selalu disiplin dan setia dalam melaksanakan tugasnya. “Kita selalu kasih ingat ASN agar disiplin dan setia dalam bekerja. Tetapi jika tidak diindahkan dan melawan terus dan tidak mau diatur maka lebih baik undur diri saja karena kerja di birokrasi itu ada aturan mainnya yang harus ditaati,” tandas Waran.

Melihat rendahnya tingkat kehadiran ASN saat apel, Bupati Waran meminta Wakil Bupati sesuai Tupokasinya agar segera memanggil pimpinan OPD untuk menyampaikan teguran keras.

“Soal kedisiplinan dan kehadiran saat apel ini, sudah berkali-kali diingatkan tetapi tetap saja tidak ada tanggungjawab. Tetapi kalo nanti gajian tidak ada yang absen bahkan hadir sangat tepat waktu. Bagaimana kita mau membangun Mansel dan berikan pembinaan yang baik kepada masyarakat jika sebagai ASN,  tingkat kedisiplinan dan kepatuhan  serta moral kita seperti ini karena masyarakat juga menilai hal itu. Saya minta BKD segera berkoordinasi dengan Wakil Bupati untuk segera menertibkan ASN dan honorer yang tidak disiplin dan loyal,” tandas Waran.

Menurut Waran, saat ini sudah ada regulasi untuk menertibkan para ASN nakal yang kemudian nanti ditindaklanjuti oleh KPK. “Saat pertemuan dengan Konreg 14, kita minta regulasi itu jangan diterapkan dulu di Papua Barat. Kalo diterapkan, banyak ASN di Mansel yang kena sanksi dan dipecat. Tetapi ke depan hal itu akan diterapkan. Dan terkait disiplin, saya minta pimpinan OPD secara berjenjang sampaikan kepada staf secara terbuka. Staf juga jangan bikin diri seperti pejabat kecil di kantor. Kita harus belajar dari bawah dengan taat dan patuh. Yang terjadi di Mansel, baru golongan 2 atau 3, bikin diri sudah kuasai Mansel, tetapi saat diminta pimpin apel di depan, tara bisa apa-apa, mati kutuk. Kita jika masih jadi staf gunakan kesempatan untuk banyak belajar. Saya minta ASN di Mansel gunakan ilmu sepeda untuk membangun karier birokrasi dan jangan  sekali-kali gunakan ilmu keong. Artinya, keong itu kalo naik bisa tetapi untuk turun tidak bisa kecuali buang diri dan mati percuma. Untuk capai karier, jangan potong kompas nanti sama saja dengan keong itu, tetapi pakai ilmu sepeda. Orang naik sepeda pertama jatuh, kedua jatuh, ketiga jalan tapi miring kiri-kanan tetapi lama-lama pasti bisa. Jadi untuk lancar bersepeda, harus tahap demi tahap. Jadi ASN pun harus begitu agar kelak menjadi pemimpin, telah matang karena sudah melewati berbagai tahapan,” jelas Bupati Waran. (KN3)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

3 × three =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir