Minggu, Mei 19, 2024

Kabupaten Tambrauw Rayakan HUT Ke-14, Ini Harapan Tim Pemekaran

SORONG, Kasuarinews.id – Kabupaten Tambrauw yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari akan merayakan HUTnya yang ke-14 tanggal 29 Oktober 2022 besok. Di momen perayaan HUT ke-14, salah seorang anggota tim pemekaran Kabupaten Tambrauw,  Albert Asem, SE saat berbincang dengan Kasuarinews.id, Jumat (28/10/2022) mengatakan bahwa di usianya yang ke-14, sudah banyak pencapaian dan kemajuan yang dialami oleh kabupaten Tambrauw. “Harus diakui dengan jujur bahwa, membangun kabupaten Tambrauw tidak semudah membalik telapak tangan. Begitu banyak tantangan dan hambatan, apalagi Kabupaten Tambrauw  dimekarkan  dari 2 kabupaten induk. Istilahnya,  sama dengan membuka kebun baru. Namun setelah 14 tahun, tak dapat dipungkiri bahwa berbagai kemajuan dialami oleh kabupaten Tambrauw yang terletak di antara kabupaten Sorong dan Manokwari ini, baik dalam bidang pemerintahan, pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM lewat pendidikan, kesehatan dan sebagainya meski masih banyak yang harus dibenahi lagi ke depannya,” jelas Albert.

Menurut dia, Kabupaten Tambrauw tidak hadir dengan sendirinya, tetapi diperjuangkan dengan susah payah oleh seluruh masyarakat Tambrauw yang dipelopori oleh Tim Pemekaran dari wilayah Manokwari dan Sorong atas dasar perasaan senasib. “Kabupaten Tambrauw itu tidak jatuh dari langit tetapi diperjuangkan dengan keringat dan air mata bahkan korban nyawa oleh tim pemekaran dengan latar belakang perasaan senasib bahwa wilayah tersebut sangat tertinggal. Sehingga Tim Pemekaran dibentuk untuk memperjuangkan pemekaran  wilayah untuk menjawab permasalahan ketertinggalan itu agar wilaya tersebut juga dapat maju dan sejajar dengan daerah lain.  Saya kira hal inilah yang tidak dipahami oleh  banyak ASN dan pemerintah yang bekerja di Tambrauw saat ini karena mereka hanyalah penikmat. Banyak yang jadi pejabat di Tambrauw hari ini adalah penikmat bukan pejuang pemekaran. Mereka tidak berdarah-darah tetapi hanya menikmati hasil dan buah perjuangan,” jelas Albert.

Asem sangat prihatin bahwa para tokoh dan pejuang pemekaran kabupaten Tambrauw saat ini nasibnya begitu memprihatinkan bahkan dengan sengaja disingkirkan dan dibuang karena konflik politik. Untuk itu, dirinya meminta perhatian serius dari Pemda Tambrauw untuk memperhatikan nasib para tokoh dan tim pemekaran Tambrauw. “Para pejabat yang ada di Tambrauw saat ini tidak mengalami perjuangan pemekaran dulu karena mereka adalah penikmat sehingga tidak tahu apa artinya perjuangan. Coba hitung mulai dari Pj Bupati, Pj. Sekda, Pimpinan  OPD, kira-kira siapa yang menjadi penikmat pemekaran dan siapa yang jadi pejuang pemekaran? Semua pasti tahu. Hal ini harus diketahui dan dipahami oleh seluruh masyarakat Tambrauw. Harus disadari bahwa tujuan pemekaran kabupaten Tambrauw adalah untuk memberdayakan OAP asal Tambrauw di daerahnya sendiri agar orang asli Tambrauw dapat menjadi tuan di negerinya sendiri. Tapi yang terjadi hari ini di Tambrauw adalah orang asli Tambrauw menjadi tamu di negerinya sendiri. Coba lihat saja, pos-pos penting di pemerintahan Tambrauw hari ini dijabat bukan oleh anak asli Tambrauw,” jelas Albert Asem.

Untuk memberi penghargaan kepada para pejuang pemekaran Tambrauw, Albert mengusulkan kepada DPRD dan Pemerintah kabupaten Tambrauw agar segera mencari formula seperti membuat Perda tentang Tim Pemekaran Kabupaten Tambrauw. “Saya usul, Perda soal pemekaran Tambrauw segera digarap pihak DPRD atau pemerintah. Tujuan Perda untuk memberi penghargaan dan penghormatan kepada tim pemekaran. Misalnya dalam Perda itu memuat apa yang menjadi hak-hak tim pemekaran sehingga diberikan penghargaan yang layak. Contohnya saja, ada ketua Tim Pemekaran yang anaknya sekolah saja susah. Pemda Tambrauw harus perhatikan hal ini. Ini hanya salah satu contoh kecil dari sekian banyak contoh yang ada,” terang Albert Asem.

Dia juga meminta Pj. Bupati, Pj. Sekda Tambrauw dan pimpinan DPRD Tambrauw agar dapat lebih serius memperhatikan hal ini. “Kami minta Pemda Tembrauw memberikan penghargaan kepada tim pemekaran lewat pembuatan Perda yang jelas agar nasib Tim pemekaran ke depan jauh lebih baik. Yang terjadi di Tambrauw hari ini, para pejuang dan anggota tim  pemekaran tersingkir dan yang menjadi penikmat dari pemekaran itu adalah orang yang tidak jelas ujung pangkalnya. Ini harus menjadi perhatian serus dari pemerintah dan DPRD Tambrauw jika tidak konflik akan terjadi di masa depan,” tandas Albert. (KN3)

 

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

twenty − eight =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir