Sabtu, Mei 11, 2024

Bupati Waran Minta ASN di Mansel Tidak Jadi Provokator Dana Otsus

RANSIKI, Kasuarinews.id – Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, ST, M.Si meminta para ASN di Mansel terutama yang golongan 3 dan 4 dapat memberi pemahaman dan pengertian yang baik dan benar kepada warga masyarakat terutama para kepala kampung terkait dana Otsus, bukan sebaliknya menjadi provokator dan mengompori warga untuk melakukan demo. Hal ini disampaikan bupati Waran saat memberikan pengarahan pada apel, Senin (24/10/2022). “Banyak masyarakat dan kepala kampung tanya soal dana Otsus. Sebagai ASN harus beri penjelasan yang baik dan benar, bukan malah jadi provokator apalagi sampai suruh demo. Nah, kalo demo kemudian dapat tangkap dari aparat, siapa yang tanggungjawab. Pasti provokator cuci tangan lagi,” ujar Bupati Waran.

Menurut Bupati Waran, di periode pertama pemberlakuan UU Otsus No. 21 Tahun 2001, aturannya sangat jelas bahwa dana Otsus itu ada di provinsi dan sesuai dengan prosentasi, provinsi melakukan transfer langsung ke kampung dalam bentuk dana Respek. “Aturan dulu seperti itu. Tetapi pada Otsus tahap 2, pemerintah melakukan evaluasi dan melihat bahwa Otsus itu gagal total sehingga dalam Otsus jilid 2, penyaluran dana Otsus itu diubah. Dana Otsus diberikan dalam bentuk program dan tidak ada lagi ditransfer ke kampung. Ini yang masih belum dipahami oleh banyak masyarakat termasuk aparat kepala kampung. Jadi saat ini, tidak ada lagi dana Respek. Mengapa tidak ada? Karena berdasarkan evaluasi, banyak yang tidak jelas sehingga Otsus disebut gagal sehingga modelnya diubah. Artinya, dana respek itu diubah jadi program,” jelas Waran.

Untuk itu, Bupati Waran meminta para ASN agar dapat memberi pemahaman yang baik dan benar terkait dana Otsus ini kepada masyarakat agar tidak menimbulkan tanda tanya dan keresahan di masyarakat.

Bupati Waran juga sangat menyesalkan bahwa selama ini yang terlibat memprovokasi masyarakat adalah oknum anak-anak guru dan penginjil  yang orangtuanya sangat berjasa membangun masyarakat Mansel. “Yang sangat disesalkan, anak-anak guru dan penginjil itu justru saat ini tidak mencontohi teladan orangtuanya tetapi justru menjadi provokator. Mari kita jelaskan yang baik kepada rakyat. Kalo rakyat tanya kita jawab yang baik dan benar,” jelas Waran sambil meminta Sekda dan Asisten I dapat mengundang para kepala distrik dan kepala kampung agar diberikan pemahaman untuk mengetahui persoalan dan Otsus tersebut. (KN3)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

thirteen + eighteen =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir