MANOKWARI, Kasuarinews.id – Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kashiuw mengatakan bahwa BP Tangguh selalu membuka kesempatan kepada siapapun termasuk tenaga kerja lokal untuk bekerja di perusahaan tersebut namun harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan yang diminta. “Untuk melamar jadi pekerja lapangan di Weriagar untuk proyek train 3 hingga 8 Kilang Tangguh Bintuni kalo hanya mengandalkan ijazah sarjana saja lebih baik mundur. BP membutuhkan pelamar yang memiliki keahlian (skill) di bidangnya. Kalo hanya melamar pakai ijazah tanpa punya skill lebih baik bahwa ijazah pulang bungkus pisang goreng. Ketika mau melamar di BP Tangguh, mereka tidak minta ijazah S1, S2 atau S3, yang mereka tanyakan adalah apakah anda memiliki skill atau tidak. Kalo tidak ada lebih baik pulang dan kurus di BLK dulu,” jelas Kashiuw beberapa waktu lalu di salah satu hotel di Manokwari.
“Ketika melamar kerja di perusahaan BP, mereka akan tanya apakah anda bisa las pipa yang bocor di dalam air atau tidak? Kalau tidak silakan pulang kampung. Mereka tidak tanya, anda alumni mana atau berijazah S2. Mereka juga tidak akan tanya waktu kuliah IP berapa. Yang mereka butuhkana adalah apa keahlian anda,” ungkap Kashiuw menambahkan bahwa sebagai perusahaan besar , BP membutukan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus yang siap bekerja, bukan orang yang gemar berbicara soal teori atau organisasi ini dan itu.
Untuk itu, Kashiuw meminta kepada generasi muda Papua agar dapat melirik sekolah-sekolah kejuruan untuk meniti kariernya di masa depan. “BP Tangguh di Bintuni akan memproduksi gas alam cair hingga train 8. Itu artinya, bisa sampai 50 tahun ke depan sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Untuk itu, generasi muda Papua harus menyiapkan diri terutama dengan mengasah kemampuannya agar kelak bisa bekerja di perusahaan tersebut. Salah satu caranya dengan menempuh pendidikan di sekolah kejuruan untuk memperdalam mesin, las, listrik dan lainnya. Yang lebih penting, SDM harus kita siapkan. BP Tangguh banyak mengirimkan anak Bintuni untuk kerja di laur negeri karena mereka punya skill dan siap bersaing dengan orang lain. Ini yang harus kita siapkan,” terang Kashiuw. (KN2)