Sabtu, Mei 18, 2024

Tokoh Agama Prihatin akan Maraknya Praktek Prostitusi dan Peredaran Miras di Bintuni

BINTUNI, Kasuarinews.id– Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Teluk Bintuni mengungkapkan keprihatinan terhadap makin maraknya peredaraan miras dan prostitusi yang terjadi di Kota Bintuni.

Tokoh Agama Katolik, Pastor Yohanes Beo Boli, SVD yang seharinya sebagai Pastor Paroki Santo Yohanes Bintuni bahkan mengungkapkan fakta yang cukup miras yaitu bahwa kios-kios  penjual miras tumbuh  begitu subur di Bintuni. Tidak hanya miras, tetapi praktek prostitusi juga tumbuh subur.

“Fakta di lapangan menunjukan pondok-pondok penjual miras tumbuh begitu banyak. Selain itu, praktek prostitusi baik sembunyi-sembunyi maupun yang secara terang-terangan ada di mana-mana,” ungkap Pastor John.

Hal yang sama juga disampaikan Pendeta P. Solisa, S.Th, yang seharinya melayani di Jemaat GKI Lahairoi Bintuni. “Saya lihat, miras, pergaulan bebas dan prostitusi merupakan persoalan utama yang dihadapi generasi muda di Bintuni saat ini,” ujarnya kepada Kasuarinews.id beberapa waktu lalu.

Menurut kedua tokoh agama tersebut, persoalan-persoalan tersebut merupakan tantangan besar bagi generasi muda Bintuni saat ini yang seharusnya diselamatkan. “Kita di Bintuni menghadapi degradasi moral yang luar biasa, tetapi mau tidak mau, generasi muda Bintuni harus diselamatkan,” ungkap Pdt. Solisa.

Untuk itu, baik Pastor John dan Pdt. Solisa mendeasak pemerintah daerah termasuk aparat berwajiob agar dapat bertindak tegas untuk menertibkan peredaran miras, termasuk menutup tempat-tempat prostitusi terselubung di Bintuni.“Aparat hanya bisa bertindak jika ada dasar hukumnya. Maka kita dorong Pemda  Bintuni dan legislatif  buat regulasi seperti Perda agar dapat menjadi acuan dalam bertindak. Kita hanya ingin menyelamatkan generasi muda di Teluk Bintuni,” ungkap keduanya. (AN)

 

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

nineteen − 14 =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir