Senin, Mei 6, 2024

Pemda Tambrauw Rangkul NGO Konservasi Bangun Kabupaten Ramah Lingkungan

MANOKWARI, Kasuarinews. id – Pj. Bupati Tambrauw Engelbert Gabriel Kocu, S.Hut, M.Si menegaskan bahwa Pemda Tambrauw akan merangkul sebanyak mungkin NGO yang bergerak di bidang konservasi untuk membangun Tambrauw sebagai kabupaten ramah lingkungan.  Hal itu diungkapkan Bupati Engelbert Kocu dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bappeda Tambrauw, Moses C. Woria, S.Sos, M.Si saat menutup seminar sehari tentang Pentingnya Membangun Kerjasama  antara Mitra Pembangunan atau NGO/LSM yang umumnya bergerak di bidang Konservasi di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (2/2/2023) kemarin.

Menurut Bupati Engelbert Kocu, Tambrauw adalah kabupaten dengan wilayah terluas ketiga di Papua Barat dengan tingkat kesulitan tinggi serta  sebaran penduduk yang mediami wilayah  luas dengan topografi mulai dari bibir pantai hingga pegunungan dan lembah. Untuk membangun wilayah yang luas dan menantang itu, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, kata Bupati Kocu dibutuhkan keterlibatan semua pihak baik Pemerintah termasuk NGO lokal dan Luar Negeri serta masyarakat adat pemilik ulayat untuk mewujudkan  pembangunan Tambrauw yang ramah lingkungan.

 “Untuk bangun Tambrauw sebagai kabupaten konservasi selain butuh kolaborasi semua pihak, juga butuh penyamaan persepsi untuk membangun Tambrauw sebagai kabupaten konservasi karena  pemerintah dan NGO berkerja berdasarkan program masing- masing. Kami pemerintah bekerja berdasarkan program jangka pendek, menengah juga panjang  (RPKMD). Demikian halnya LSM juga bekerja berdasarkan perintah donor mereka,” jelas Bupati.

Untuk itu, kata Bupati, Bappeda Tambrauw akan berusaha memfasilitasi semua pihak untuk duduk  bersama, berkolaborasi dan bersinergi dalam sasaran pembangunan  yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Pemda Tambrauw berkomitmen menjaga hutan dengan aneka flora dan fauna tetapi hal itu tidak menjadi hambatan bagi pembangunan yang juga harus tetap jalan. Kadang ada pihak yang alergi dengan namanya konservasi. Untuk itu, semua pihak perlu duduk bersama untuk bicara baik. Pemda Tambrauw tetap berkomitmen untuk tetap menjaga hutan Tambrauw sebagai rumah bagi aneka flora dan fauna. Dan dengan membangun hutan  konservasi maka kita akan promosikan flora dan fauna yang kelak menjadi daya tarik bagi para turis. Konsekwensinya, kita tidak akan menginjikan hutan dibuka untuk pertambangan meski cadangan emas dan sumber daya alam lainnya begitu melimpah di Tambrauw. Pemda Tambrauw berkomitmen tidak akan mewariskan air mata dan duka nestapa kepada generasi Tambrauw ke depan hanya karena tergiur nilai rupiah yang akan menyengsarakan generasi muda ke depan. Kita hendak mewariskan  hutan yang hijau dengan aneka florta dan fauna yang ada di dalamnya. Hutan itulah yang akan digarap untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan pariwisata alam, pantai, sejarah, budaya dan lainnya,” tandas Bupati Kocu. (KN1)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

one + ten =

- Advertisment -spot_img

Berita Terakhir