FEF, Kasuarinews.id – Anggota DPRD Tambrauw, Dominggus Manim kepada Kasuarinews.id, Kamis (1/12/2022) mengatakan bahwa dirinya tidak sependapat dengan apa yang disampaikan oleh temannya, sesama anggota DPRD Tambrauw lainnya yakni Hugo Asrow beberapa waktu lalu. “Masyarakat tidak pernah melihat pemerintah itu seperti sinterklas seperti dikatakan anggota dewan Hugo Asrow. Masyarakat hanya menanggih janji kepada pemerintah berdasarkan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Artinya, beberapa waktu lalu masyarakat memasukan proposal pembangunan gedung dan pagar gereja serta biaya pendidikan studi akhir kepada pemerintah Tambrauw dan pemerintah janji akan membantu. Saya sendiri yang antar proposal-proposal itu dan bahkan ketemu langsung dengan Pj. Bupati. Jadi saya tidak asal bicara. Waktu ketemu, Pj. Bupati meminta agar menunggu selesai sidang anggaran perubahan TA 2022 langsung eksekusi. Jawaban Pj. Bupati begini: nanti kita eksekusi 1 bulan ke depan setelah sidang perubahan namun sampai saat ini tidak jelas. Saya harus sampaikan lewat media karena kami sudah berupaya hubungi Pj. Bupati lewat telepon dan mengirim pesan lewat WA tetapi tidak pernah ditanggapi. Dan jika PJ. Bupati meminta menunggu sampai sidang perubahan berarti setahu kami, usulan-usulan itu telah diakomodir dalam anggaran sehingga tidak ada salahnya kami tanya,” jelas Dominggus.
Menurut Dominggus, sebagai anggota dewan yang dipilih langsung oleh rakyat, dirinya memiliki kewajiban untuk terus memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk memperjuangkan persoalan yang dihadapi masyarakat. “Saya adalah wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat. Nasib saya ditentukan oleh rakyat dan tugas saya sebagai anggota dewan adalah memperjuangkan aspirasi rakyat termasuk melaksanakan salah satu fungsi anggota dewan yaitu melakukan kontrol terhadap pemerintah. Jadi sebagai wakil rakyat, nasib kami ditentukan oleh rakyat jadi kami siap suarakan aspirasi rakyat. Dan saya akan terus konsisten suarakan aspirasi rakyat itu. Jadi sebagai wakil rakyat tugas saya adalah mendengar suara rakyat dan menyuarakannya, bukan mendengar apa yang dikatakan oleh para elite. Yang pilih kami adalah rakyat bukan para elite,” ungkap Dominggus menambahkan bahwa apa yang disampaikannya bukan hanya dialami masyarakat di distrik Murbani saja tetapi juga di distrik-distrik lainnya yang ada di kabupaten Tambrauw yang mungkin menghadapi persoalan yang sama. (KN5)
